Senin, 09 Maret 2009

Tidak Berdo’a di Marah Gurunya.


Tidak Berdo’a di Marah Gurunya.
Siswa berdo’a di awal pelajaran dan di akhir pelajaran dengan dipimpin oleh gurunya. Pembiasaan ini diajarkan untuk medidik anak agar lebih bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pembiasaan seperti ini diharapkan nantinya menjadi siswa yang cerdas dan beriman.

Disalah satu kelas VII, ketika akan pulang guru menyuruh siswanya untuk berdo’a. namun ketika aba-aba berdo’a sudah dimulai, ada beberapa siswa yang tidak berdo’a, bahkan mengganggu temannya sambil tertawa-tawa. Sehingga membuat gurunya marah besar dan siswa yang tidak berdo’a dicaci maki, ditampar dan ada yang dijambak rambutnya. Akhirnya, siswa semua disuruh pulang tanpa berdo’a. sementara gurunya masih ngomel-ngomel, siswanya lari keluar sambil berteriak-teriak kegirangan.

Setelah diklarifikasi, bahwa ketika siswa memulai berdo’a, gurunya masih jalan-jalan didepan kelas bahkan tidak ikut berdo’a. Yang bener aja....


Siswa Beryanyi Jorok.
Siswa disalah satu kelas VII bernyanyi dengan nada yang tak jelas. Nyanyian tersebut mengandung unsur jorok, karena syairnya berbunyi “diagonal-diagonal, gondal-gandul”, tiba-tiba dalah salah satu guru yang masuk kelas tersebut. Lalu guru tersebut bertanya kepada siswa yang bernyanyi
 Guru : nyanyi apa mas…?
 Siswa : gondal-gandul… Pak.
 Guru : siapa yang ngajari…?
 Siswa : Pak Guru..
 Guru : Guru siapa…?
 Siswa : Guru X… Pak ?
 Guru : wah… nggak mungkin…
 Siswa : Mungkin aja Pak 
 Guru : kenapa…kok mungkin…?
 Siswa : karena Pak Guru sering ngomong Jorok lho...
We.....gak boleh ngatain guru seperti itu......

Penulis Asim Sulistyo.
Pemerhati Pendidikan dan Masalah Sosial.
Tinggal di Krakitan, Bayat, Klaten.


0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post