Senin, 09 Maret 2009

Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai.


Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai.

Beberapa mata pelajaran menjadi momok pelajar Indonesia, antara lain pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA Biologi dan IPA Fisika. Kapanpun diajarkan dan siapapun yang mengajar, pastilah dibenci oleh sebagian besar siswanya. 

Dipagi yang dingin dan hening, ada salah salah satu kelas yang sangat hening dan terlihat siswanya sangat tegang. Entah apa yang dipikirkan siswa-siswi tersebut, tentunya ada sesuatu yang membuat suasana menjadi menyeramkan. Setelah ditunggu 10 menit tidak ada guru yang masuk kelas, siswa menduga mungkin gurunya sedang marah. Namun semua siswa tetap siap-siap untuk mengikuti pelajaran, walau hanya sekedar sebagai pendengar yang budiman. 

Tiba-tiba ada salah satu guru piket yang masuk ke kelas tersebut dengan membawa surat tugas untuk siswa dan sembari memberitahukan bahwa guru yang mengajar pelajaran matematika tidak bisa datang karena sedang sakit. 

Spontan semua siswa bersorak kegirangan. Ada siswa yang melampiaskan kegembiraanya dengan berjoget, bernyanyi, tertawa, berjingkrak-jingkrak, bahkan siswa yang duduk dipojok paling belakang berucap “Asyik..… gurunya sakit”.

We… dasar anak durhaka…



Siswa Terdiam Satu Jam (Topo Mbisu). Takut, Tegang, Seram tapi Senang.

Awalnya terdengar sayup-sayup suara siswa ngobrol di salah satu kelas, kemudian ada guru yang masuk dan langsung bertanya kepada siswanya mengenai tugas PR. Semua siswa tidak ada yang berani menjawab, mungkin takut jawabannya salah atau belum mengerjakan tugas PR sama sekali. 

Karena tak ada siswa yang menjawab, akhirya guru tersebut tidak melanjutkan bertanya dan hanya duduk dibangku sambil melihat-lihat wajah siswanya. Semua siswa tertunduk tak ada yang berani memandang wajah gurunya, apalagi mengeluarkan kata-kata. Bahkan mengerakan tangannya saja takut, apalagi mengerakan seluruh badannya. 

Kejadian ini berlangsung selama 1 jam, dan ada beberapa siswa yang merasa senang karena tidak ada pelajaran. Sebab, pelajaran diganti dengan kagiatan “Topo Mbisu”.

Setelah guru tersebut meninggalkan kelas, semua siswa bergembira sambil berjoget, bernyayi. Bahkan ada 3 siswa yang berucap “Mudah-mudahan besuk pak guru marah lagi, Topo Mbisu lagi dan tidak pelajaran lagi, asyik….”.

O…. siswa kurang ajar…!!!

Penulis Asim Sulistyo.
Pemerhati Pendidikan dan Masalah Sosial.
Tinggal di Krakitan, Bayat, Klaten.



0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post