Jumat, 06 Maret 2009

Temannya Sakit, Satu Kelas Merasa Senang.



Temannya Sakit, Satu Kelas Merasa Senang.

Benar atau tidak, fenomena spserti ini sudah menbudaya di kalangan pelajar Indonesia. Mengapa demikian, karena setiap ada temannya yang sakit lebih dari 3 hari tidak masuk sekolah, otomatis teman-temannya ingin menjenguk kerumahnya. 

Dengan berbekal uang iuran atau oleh-oleh ala kadarnya, mereka satu kelas ingin menjenguk beramai-ramai kerumah teman yang sakit. Kalau yang menjenguk hanya perwakilan kelas (Ketua dan Wakil Ketua kelas), siswa yang tidak boleh ikut menjenguk marah-marah dan tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Bahkan menjenguk dengan berlama-lama, dengan harapan sambil menghabiskan waktu pelajaran, karena siswa lebih bebas dan leluasa diluar kelas daripada mengikuti pelajaran. Sehingga dalam menjenguk teman yang sakit, biasanya pada jam pelajaran yang menjadi momok siswa, yaitu : Jam Pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Inggris.

Namun pada aspek afektif pembelajaran seperti ini sangat bagus, karena bisa untuk menumbuhkan rasa toleransi sesama teman dan beramal sholeh. Sebab, pembelajaran sosial yang tidak dikembangkan pada siswa, hanya akan menciptakan peserta didik yang cerdas tetapi asosial.

Melayat…..?
Apakah kalau ada keluarga siswa yang meninggal, teman-temannya juga merasa senang…? Pastinya hal itu sama saja, karena mereka ingin melayat ramai-ramai sambil bercanda secara bebas. Seperti burung keluar dari sangkarnya.

Penulis Asim Sulistyo
Pemerhati Pendidikan dan Masalah Sosial
Tinggal di Krakitan, Bayat, Klaten



0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post