Rabu, 04 Maret 2009

Siswa Membawa Miras ke Sekolah.



Siswa Membawa Miras (Minuman Keras) ke Sekolah.  

Tidak seperti biasanya, suasana kelas VIII D begitu resah dan ramai, karena ada bau menyengat yang tiba-tiba menyelimuti ruang kelas tersebut. Setelah dilakukan investigasi oleh guru BK, ternyata ada salah satu siswa yang membawa Miras (Minuman Keras). Kemudian siswa yang membawa Miras digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan. Selanjutnya siswa tersebut membuat surat pernyataan untuk pindah sekolah, dan sekarang siswa tersebut benar-benar pindah ke sekolah lain.


Menangis Berjamaah di dalam Kelas. 

Sebelum menghadapi UNAS, semua kelas IX melakukan uji coba soal-soal UNAS. Uji coba ini untuk mengetahui kemampuan dan untuk menganalisis target kurikulum dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Setelah uji coba selelsai, hasilnya diumumkan kepada semua orang tua siswa. Agar orang tua juga mengatahui kemampuan anaknya dalam menghadapi UNAS.

Setelah diumumkan uji coba UNAS I, dari 4 kelas hasilnya adalah : Kelas IX lulus 11, Kelas IX B lulus 8, Kelas IX C lulus 1 dan Kelas IX D lulus 5. disalah satu kelas, ada anak-anak perempuan yang sebagian besar tidak lulus. Dalam melampiaskan ketidaklulusan tersebut, 10 anak perempuan menangis bersama, sehingga susana kelas menjadi haru dan menegangkan. Setelah diklarifikasi, siswa-siswa tersebut tidak lulus dikarenakan memang tidak pernah belajar. Setiap malam hanya nonton sinetron di TV bersama Ibunya. Penyesalan belum berakhir, karena ini baru uji coba UNAS.


Kepala Bocor/Berdarah di Kelas. 

Ketika jam pelajaran Ketrampilan Elektronika sedang berlangsung, tiba-tiba di kelas VII tersebut menjadi ramai dan terdengar suara anak sedang menangis. Lalu dilakukan klarifikasi ke kelas, ternyata ada anak yang kepalanya luka dan mengeluarkan darah segar. Setelah dilakukan investigasi, anak tersebut berkelahi dengan temannya lalu melempar pensil dan pensil tersebut menancap di kepala lawannya. 

Selanjutnya siswa yang terluka di bawa ke ruang UKS untuk mendapatkan perawatan dan yang melukai digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan dan diberi pembinaan. Sedangkan baju yang kena darah cepat-cepat dicuci oleh gurunya, untuk menghilangkan jejak, agar orang tua siswa tersebut tidak kaget atau takut dengan kejadian itu.


Ayah, Malu Mengakui Anaknya yang Nakal. 

Ada salah siswa kelas IX yang selalu melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. Setiap siswa melakukan pelanggaran tata tertib, orang tuanya dipanggil kesekolah oleh guru BK atau Wali Kelasnya. Karena seringnya melakukan pelanggaran tata tertib dan ayahya sering dipanggil ke sekolah, akhirnya ayah dari siswa tersebut mengaku sebagai pamannya. Sementara wali kelas siswa tersebut juga tidak tahu kalau dirinya dibohongi. 

Setelah dilakukan home visit ke rumah siswa tersebut, ternyata orang tua yang mengaku pamannya itu ketemu dirumahnya. Selanjutnya, orang tua tersebut minta maaf kepada guru BK. Dia mengaku sebagai paman dari siswa tersebut karena merasa malu sering dipanggil ke sekolah. Dan selanjutnya, kalau ada panggilan kesekolah diwakilkan neneknya, karena ayahnya sudah terlanjur malu kepada guru. 

Penulis Asim Sulistyo
Pemerhati Pendidikan dan Masalah Sosial
Tinggal di Krakitan, Bayat, Klaten



0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post