Jumat, 08 Januari 2010

Guruku Bodoh

Semasa aku masih di SD, Pak guruku bertanya kepada teman-temanku tentang profil seorang guru “anak-anak, apa pendapatmu tentang seorang guru seperti aku ini ?

Eko…… : emmm …. Menurut saya pak guru itu cerdas.
Ari…….. : Pak guru paling pandai dan berhati mulia.
Edi……. : Wah…pak guru itu pinter sekali, aku ingin jadi guru seperti bapak.
Guru…. : Menurutmu…Sim…???
Sim…... : Menurutku pak guru itu goblok…!!!

Dengan nada marah guruku bertanya “Lho…kok gitu Sim, aku ini kan gurumu ???

Lalu Aku jelaskan “ya…buktinya dari dulu bapak hanya jadi guru SD terus, sementara murid pak guru sudah ada yang jadi dosen, dokter, bupati, gubernur, menteri, presiden bahkan ada yang jadi guru SMP”.

“He… he… he… he…maaf ya pak guru” ujar ku dan di sambut gelak tawa temen-temennya.


Tak Mau Bersyukur

Sudah sepantasnya kalau guru agama itu mengajarkan siswanya untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan kepada umatnya. Selanjutnya guruku bertanya kepada temen-temenku untuk menunjukan bukti bersyukurnya.

“kalian tadi mensyukuri apa saja anak-anak ? guruku bertanya.

Agus…. : saya tadi bersyukur walau makan hanya dengan lauk tempe goreng,
Galih… : tadi aku bersyukur walau hanya diberi uang saku seribu,
Edo….. : Alhamdulillah, aku tadi di traktir soto pak guru, makasih ya pak..!!!

Guru… : kamu mensyukuri apa Sim ???

Hasim.. : tak ada yang aku syukuri Pak !!!
Guru… : lho…. emang kenapa ?
Hasim.. : makan belum, uang saku tak punya, lagi pula aku gak di tratir soto pak guru, apa yang perlu aku syukuri..!!!


UNAS (Ujian Nasional)

Dalam wawancara dengan wartawan, salah satu menteri ditanya masalah Ujian Nasional yang sedang menjadi polemik di masyarakat tahun ini.

Wartawan.... : bagaiman pendapat bapak tentang UNAS nanti ?
Menteri …... : Hmmm… UNAS itu masih penting,
Wartawan... : apakah UNAS itu masih sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
Menteri…… : O…..sangat sesuai,
Wartawan... : berarti bapak setuju dong kalau UNAS tetap dilaksanakan ?
Menteri…… : setuju banget…. !!!!
Wartawan… : kenapa…pak ???
Menteri…… : karena aku menteri-nya, istriku kepala dinas-ya dan anakku penjual bocoran soal…!!


Ndase Pecah

Aku sudah bisa memastikan sebelumnya, setiap pelajaran bahasa Jawa pasti diberi tugas untuk membuat kalimat dengan bahasa Jawa halus (kromo inggil). Pada kesempatan itu Bu guru memberi tugas untuk membuat kalaimat dengan kata “ Bu Lik “.

Guru…. : coba kowe mbak Dewi…. !
Dewi…. : Bu Lik tindak dateng peken.
Guru… : bagus, coba kowe mas Adit… !
Adit….. : Bu Lik tindak dateng peken tumbas gendis.
Guru… : bagus sekali…coba kowe mas Hasim… !!!
Hasim.. : Bu Lik tindak peken ketabrak becak ndase pecah….
Guru…. : eh…kok koyo ngono bahasamu Sim, di baleni sing apik !!!

Dengan rasa gemetar Aku berucap “Bu Guru nabrak becak terus semaput,” kataku,
“Ha…Ha…ha...ha...,” “suit….. suit….. sui…i……i…i…i….it....”
Serentak temenku sekelas tertawa terpingkal-pingkal dan Bu guru nyelonong pergi tanpa pamit.
Selanjutnya aku diberi hadiah permen temenku, karena berhasil mengusir Bu guru, asyik….!!!!

5 komentar:

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post