Minggu, 06 Desember 2009

Pak Bariman Istrinya Hilang


Dengan mengendarai sepeda motor bututnya, Pak Bariman pergi bersama sang istri tercinta dan anaknya menuju warung sate kambing balap. Sambil mengobrol dan menoleh kanan dan kiri, Pak Bariman seakan-akan seperti Tuan Takur dalam Film India atau kalau di Indonesia mirip seperti Rano Karno dan Yesi Gusman dalam Film “Gita Cinta dari SMA”. Memang begitulah penampilan seorang guru yang sukses karena nyambi ternak kucing.

Setelah menemui jalan yang terjal dan sedikit rusak, Pak Bariman mengurangi kecepatan. Tiba-tiba motor berhenti mendadak karena roda depan menabrak batu sebesar kepala gajah. Kaki kirinya menapak tanah, lalu sedikit menggerakan roda depan menghindari batu tersebut. Selanjutnya tancap gas lagi karena sudah memasuki jalan yang baik. Tetapi walau tancap gas, tetap saja motornya tidak bisa ngebut karena motor jadul.

Tiba-tiba Pak Bariman di tegur anaknya “Pak Ibu hilang“. Mendengar suara anaknya Pak Bariman terkejut sambil menoleh kebelakang dan bertanya pada anaknya “ Weh… lha ibu mana nduk ?”. anaknya menjawab “ tadi ibu turun di jalan yang rusak Pak”. Dengan raut muka cemberut, deg degan serta tangan gemetaran, Pak Bariman membalikan arah motor menuju jalanan yang rusak tadi sambil bilang sama anaknya “ Yen ibu ilang, nggolek ibu maneh yo nduk”. Anaknya menjawab “Nggih, tapi sing perawan tur ayu banget yo pak”.

Setelah sampai di jalan yang rusak, Pak Bariman menemukan Istrinya duduk termangu di tepi jalan. Lalu Pak Bariman bertanya pada Istrinya “Kenopo kowe ki midun ora omong karo aku “, Istrinya menjawab “ Aku ki ora midun, tapi aku keplorot… rot…rot…rot… terus awakku gemelundung neng got Pak….”. “aku tibo kok gak keroso to Pak….”

Ya…Ampun Bu…. !!! pura-pura menyesal, Pak bariman mengucap syukur “ Untung bojoku ora di gondol luwak”


Pak Jupri Takut Mati

Di salah satu SMP Negeri, ada guru olah raga yang bernama Pak Jupri. Karena jarak rumah tinggal dengan sekolah tempat mengajar terlalu jauh, Pak Jupri bermaksud akan pindah tugas ke SMP lain yang lebih dekat dengan rumahnya. Jarak tempuh yang dekat memungkinkan Pak Jupri bisa mengembangkan bakat lamanya sebagai makelar motor bodol.

Setelah menemukan SMP X yang cocok, mulailah Pak Jupri melakukan loby-loby pada atasan instansi terkait dan melengkapi surat-surat sebagai syarat pindah tugas. Begitu optimisnya, Pak Jupri membuat pernyataan bahwa dirinya sebentar lagi pindah tugas ke SMP X yang dekat dengan rumahya.

Suatu hari terkejutlah teman-teman di kantor, bahwa Pak Jupri membatalkan niatnya untuk pindah ke SMP X.
Kenapa …….? Karena setiap ada guru olah raga yang mengajar di SMP X pasti cepat mati. Menurut cerita salah seorang guru SMP X, bahwa sudah dua guru olah raga yang mati mendadak saat ngajar senam di halaman sekolah dan roh-nya menjadi hantu penunggu ruang perpustakaan. Hiiiii…… sereeeem…

Ternyata Pak Jupri takut roh-nya jadi hantu
Ntar namanya Hantu Jupri…..… he he he…..


Pak Guru Penggemar Sayur Terong

Dalam menghadapi ujian semester gasal, panitiya super sibuk menyiapkan administrasi, naskah soal dan ruang ujian. Ada panitiya yang benar-banar sibuk tetapi ada panitiya yang pura-pura sibuk. Mondar-mandir seperti seterika. Bahkan ada yang kerjaannya meninjau ruang-ruang ujian biar dikira pengawas dari dinas pendidikan.

Setelah pekerjaan dianggap selesai, semua panitiya dikumpulkan di ruang panitiya untuk istirahat. Sambil menunggu hidangan makan siang beberapa panitiya bercerita, ada yang cerita tentang pekerjaan yang baru saja di lakukan biar dikira guru profesional, ada yang cerita mengenai politik biar dianggap politikus ulung, bahkan ada yang cerita tentang makanan karena perutnya sudah lapar, sehingga suasana ruangan tersebut benar-benar seperti di pasar.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu yaitu makan siang. Tetapi suasana menjadi seperti kapal pecah, karena ada dua jenis menu makanan yang disiapkan.
Kenapa demikian…..? ternyata terjadi mis-koordinasi. Pak Guru pesan menu nasi, sayur terong dan ikan asin sementara Bu Guru pesan menu nasi, terancam dan ayam goreng.

Daripada terjadi perdebatan, akhirnnya pimpinan institusi mengambil keputusan yaitu menu nasi sayur terong ikan asin dimakan di sekolahan, dan menu nasi terancam ayam goreng dibawa pulang untuk oleh-oleh di rumah.

Makanya kalau pesan makanan koordinasi dulu biar tidak double, tapi ternyata semua panitiya jadi senang karena dapat makanan double. He he he he……

“Wah…. Pak guru kok seleranya sayur terong” kata salah satu guru. Hiiii……sayurnya ndleeedeek….
Akhirnya timbul istilah baru yaitu Estib (SMP Terong Bayat).

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post