Jumat, 04 Januari 2019

Raja Revolusioner Bagian Pertama

RAJA REVOLUSIONER
(Anekdot Bagian Pertama)

Baru beberapa hari diangkat menjadi raja, beliau mengadakan pertemuan dengan para petinggi kerajaan. Dalam kesempatan itu Baginda Raja menyatakan bahwa dirinya akan mengikuti tata kelola dan sistem pemerintahan yang sudah ada. "Saya sebagai raja baru di Kerajaan ini, siap mengikuti pola-pola kinerja yang sudah berjalan seperti biasanya", ucap Baginda Raja.

"Interupsi Baginda", usul salah satu Menteri.

"Silahkan", perintah Baginda Raja.

"Baginda sebaiknya jangan mengikuti pola-pola kinerja yang sudah ada. Baginda harus revolusioner dan lebih kreatif dari raja-raja sebelumnya. Kerajaan ini sangat tertinggal jauh dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Jangan berdiam diri di dalam istana", pinta Menteri.

"Berani amat menteri ini", guman Baginda Raja.

"Silahkan Baginda pelajari dulu tata kelola kerajaan ini. Selanjutnya Baginda harus keluar, study banding dengan kerajaan yang lebih maju, agar kerajaan ini lebih berkualitas", perintah Menteri.

"Siap 86", jawab Baginda sambil mengangguk-angguk.

"Kerajaan ini kualitasnya rendah, karakternya jongkok, banyak program-program yang mangkrak, banyak punggawa yang kinerjanya rendah, kerjaannya main Medsos melulu, banyak kerusuhan, banyak pemalakan", terang Menteri.

"Terimakasih atas informasinya ", sahut Baginda Raja.

"Tolong Baginda keluar Istana. Cari bantuan baik ke pemerintah ataupun pihak swasta. Kita Kurang gedung dan berbagai senjata untuk olah kanuragan. Para prajurit semangat latihan tetapi sarana dan prasarana sangat minim", saran Menteri.

"Terimakasih sarannya", jawab Baginda Raja.

"Baginda belum cukup kalau hanya aktif di Istana, sementara kerajaan ini dari sejak berdiri tidak ada kemajuan ", sindir Menteri.

"Tu... kan, Nyindir aku. Tapi ya ada benarnya sih", guman Baginda Raja.

"Aku malah bingung, Baginda kok jawabnya gitu terus?", tanya Menteri dengan heran.

"Hahahaha... Aku sendiri juga bingung", sahut Baginda Raja sambil tertawa.

"Kalau begitu, lebih baik kita seperti dulu ajalah, dari pada bingung semua. Karena memang kualitas Kerajaan ini sulit berkembang dan sistemnya juga membingungkan", sesal Menteri.

"Ok, apakah semua setuju?", tanya Baginda Raja.

Dengan serentak, semua hadirin menjawab "Setuju".

"Terimakasih-terimakasih. Lebih baik kerajaan ini kita jalankan seperti yang sudah-sudah saja, dari pada kita repot sendiri", ujar Baginda Raja.

Beberapa punggawa berseloroh "yang penting gaji bulanan dan tunjangan profesi kerajaan lancarlah".

"Cuuuocok-cuuocok", timpal Baginda Raja sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.


(WIROSABLENG)
ESTIB JAYA ESTIB HEBAT

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post