Minggu, 17 April 2011

EMANSIPASI WANITA


Menjelang perayaan Hari Ibu Kartini, guru Pkn memberikan materi palajaran tentang Emansipasi Wanita. Sebelum memberikan materi, guru bertanya kepada siswanya :

“Apakah Emansipasi Wanita itu”, Tanya guru,

“Menuntut persamaan hak kaum wanita terhadap kaum pria”, jawab Rina,
“Kaum wanita boleh pakai celana panjang”, sahut Rudi,
“Kaum wanita menjadi penarik becak”, timpal Yeni,
“Kaum wanita menjadi pemanjat pohon kelapa”, kata Desi,
“Kaum wanita menjadi sopir truk”, sahut Sari,
“Anak perempuan memalak anak laki-laki di sekolah”, kata Rina,
“Anak perempuan memukuli anak laki-laki di kelas”, timpal Yeni,
“Anak perempuan pakai tato di lengan dan dahi”, kata Susi,
“Anak-anak perempuan bikin gang di sekolah”, timpal Desi,
“Anak perempuan berantem dengan anak laki-laki di kelas”, sahut Dewi,
“Sesama anak perempuan berantem, rebutan cowok”, tutur Endang,
“Anak perempuan kepalanya gundul atau bothak”, kata Tari,
“Anak perempuan pakai kumis dan jenggot”, sahut Yeni,
“Anak perempuan makan-nya banyak biar kekar ber-otot”, timpal Tari,
“Anak perempuan menggendong anak laki-laki teman sekelas”, sahut Sari,

“Kaum wanita bekerja mencari nafkah, memasak, mengasuh anak, bersih-bersih rumah, mencuci mobil, mencuci semua pakaian, mbetulin genteng bocor, mbetulin kursi patah, mbetulin motor rusak”, kata Hasim,

“Terus, kaum pria ngapain”, Tanya Yeni dengan kethus,

“Kaum pria main game, nonton TV, ngopi sama temen-temen, tidur-tiduran, main domino, lihat sepak bola, nonton konser musik, bakar ikan, menghadiri pesta, ngobrol sama tetangga, dan yang penting tidak berjudi”, terang Hasim,

Mendengar pernyataan Hasim tersebut, akhirnya kelas dibubarkan gurunya dan siswa perempuan pulang sambil mencaci-maki Hasim. He he he….

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post