Rabu, 04 April 2001

Bom Buku Pelajaran

Bom Buku

Agar siswa dalam mengikuti pelajaran PKn tidak bosan, guru mengadakan pembelajaran dengan metode diskusi. Acara diskusi tersebut mengambil tema suatu peristiwa yang masih baru yaitu “Bom Buku”. Setelah selesai diskusi kemudian diadakan presentasi masing-masing kelompok siswa.

Dalam acara terjadilah adu argumentasi :

Rudi……: Apakah temen-temen setuju dengan adanya teror Bom Buku ?
Dedi…... : Tentunya harus kita cari akar masalahnya dulu,
Agus ….. : Tidak usah dicari akar masalah, yang pasti aku tidak setuju,
Rudi…… : Aku juga tidak setuju, tapi…!!!
Agus ….. : Tapi apa Gus..?
Edy …… : Jangan-jangan Rudi anggota teroris ?
Rudi …. : Ah…bukan..donk

Hasim … : Kalau menurutku, aku setuju adanya teror Bom Buku
Dedi ….. : Lho.. kok gitu Sim ?
Hasim .. : Dengan adanya teror Bom Buku, maka buku pelajaran bisa menjadi gratis,
Agus….. : Eh… tak mungkin…
Hasim …: Mungkin aja, karena penjualnya ketakutan, terus buku-buku dibagi-bagi

Dedi …. : Menurutku malah jadi mahal, karena buku pelajaran dibeli semua untuk dibuat Bom.
Hasim .. : Jangan-jangan yang bikin Bom Buku itu malahan guru-guru ya…
Rudi …. : Mestinya buat Bom Buku pakai buku-buku bekas, yang baru buat pelajaran menghadapi UNAS



Ndasmu Nutupi

“Dalam menumbuhkan sikap dan dan budaya kearifan lokal, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional  mencanangkan program ke  semua lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri agar setiap hari Sabtu untuk menggunakan Bahasa Daerah” Kata Guruku waktu aku kelas 2 SMP.

Kemudian temanku bertanya “Berarti dinten meniko kedah Boso Jowo terus Nggih Pak..?
“Nggih Nduk”, jawab guru.

Setelah guruku  menjelaskan materi pelajaran, kemudian pak guru menyuruh mencatat semua tulisan yang ada di papan tulis.

Karena posisinya pak guru persis di depan papan tulis, maka aku bilang “ Pak Guru, Ndasmu Nutupi Tulisan”.

Serentak semua temanku tertawa dan guruku hanya tersenyum sambil mendekatiku dan kupingku di jewer.

Lalu aku bertanya “ Opo salahku Pak”.
Pak guru bilang “ Mboten salah… tapi boso mu kurang alus, Mas”

O…..ngono to…. He he he ….

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarlah sebagai tanda persahabatan.

 

Recent Post